Jumat, 15 Agustus 2008

SUSUNAN PENGURUS PAKLINA 2007-2011

Berdasarkan hasil RAPIMNAS PAKLINA tgl 31 Juli di Santika Hotel Semarang yang salah satu agendanya adalah reorganisasi Dewan Pengurus Pusat dikarenakan sebagaian ada yang kosong makan DPP PAKLINA menyusun kembali susunan organisasi DPP PAKLINA sebagai berikut :
    • Dewan Pertimbangan : H.M Husni
    • Dewan Pengurus Pusat
      • Ketua Umum : Agus Sindhu Hartanto
      • Wakil Ketua Umum : H. Munir Al Fanani, SH
      • Sekjend : Ir. Achmad Supriyadi
      • Wakil Sekjend : Purwanto, S kom
      • Bendahara Umum : Oweid Suryanti
      • Wakil bendahara : Mila Susanti
    • Departemen
      1. Sertifikasi dan Pelatihan : Suparno, SH
      2. Teknologi Konstruksi : Nandang Ruhendi
      3. Hukum dan Humas : Drs. Zubaidi Muchtar
      4. Pengembangan Usaha : H. M Mas'ud Zuremi
      5. Hubungan Internasional : Dipl. Eng Heru Gunawan, DEA. MBA

Rabu, 13 Agustus 2008

MUSDALUB PAKLINA

Biaya Pasang Listrik Naik 25 Persen

SEMARANG--Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berdampak pada naiknya biaya pemasangan instalasi listrik rumah dan penerangan jalan umum (PJU). Kenaikan ini akibat melonjaknya harga-harga material, seperti kabel dan perlengkapan listrik lainnya. Diperkirakan, kenaikan biaya pasang mencapai 25 persen. Plt Ketua DPD Persatuan Kontraktor Listrik Nasional (Paklina) Jateng FX Mulyatno mengatakan, seiring dengan kampanye hemat energi, jumlah pemasangan instalasi listrik mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah proyek listrik yang ditangani anggota Paklina."Tahun lalu, kami mengerjakan lebih dari 20 ribu sambungan. Tapi tahun ini mungkin akan mengalami penurunan. Untuk besarnya penurunan, kami belum bisa memprediksi," kata FX Mulyatno di sela-sela Musda Luar Biasa DPD Paklina Jateng di Hotel Pandanaran Senin (16/6).Dijelaskan, Paklina sebagai mitra kerja PLN senantiasa menerapkan tarif pasang yang lebih kompetitif. Pihaknya juga selalu menekankan kepada setiap anggota yang mencapai 75 orang untuk menerapkan biaya pasang listrik yang tidak memberatkan masyarakat. "Selama ini memang terjadi persaingan yang tidak sehat antarkontraktor listrik atau BTL. Dengan berdirinya Paklina, diharapkan ada keseragaman tarif antaranggota. Selain itu, tarif pasang listrik akan lebih kompetitif, dan tidak dimonopoli oleh satu asosiasi kontraktor listrik tertentu," ujarnya didampingi sekretaris Musdalub Arif Subagyo. (aro) (DI POSTING DARI JAWA POS RADAR SEMARANG EDISI SELASA 17 JUNI 2008)

Penolakan Surat Edaran GM.NO 009.E/GM-DTJY/2008

Jumat, Mei 02, 2008

[Kamis 1 Mei 2008] Pengusaha Kontraktor Listrik Demo PLN
.fullpost{display:inline;}
SEMARANG - Sekitar 500 orang dari berbagai asosiasi pengusaha kontraktor listrik nasional berunjukrasa di PT PLN Distribusi Jateng-DIJ. Mereka menuntut PLN mencabut Surat Edaran GM No 009.E/GM-DJTY/2008 tentang Ketentuan Badan Usaha Jasa Konstruksi (KBUJK).Mereka yang menolak Surat Edaran itu adalah Persatuan Kontraktor Listrik Nasional Jabar (Paklina), Asosiasi Perusahaan Kontraktor Elektrikal dan Mekanikal Nasional (Apkenas), Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI), Aklindo (Asosiasi Kontraktor Ketenagalistrikan Indonesia).Mereka beralasan surat edaran bertentangan dengan SK Direksi PT PLN No.313.K/DIR/2007 tentang Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) bidang Kelistrikan. Selain itu juga tidak sesuai dengan peraturan LPJK No. 11a tahun 2008, tentang regristrasi usaha Jasa pelaksana Konstruksi.“Surat edaran tidak mendukung tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha muda dan baru dengan menambah persyaratan yang tidak urgent, tapi malah membuka kesempatan praktik-praktik pungutan liar,” ujar Budi Setyawan kemarin.Salah satu yang dipermasalahkan dari persyaratan yang memberatkan yaitu pembatasan waktu pendaftaran yang dipatok maret 2008. pendaftaran yang bertujuan untuk memeproleh Surat ijin Operasional dari PT. PLN tersebut, dikatakan Setyawan, ternyata malah menghambat badan usaha yang notabene mitra kerja PLN.Terlebih lagi, PLN ternyata tidak siap dengan peraturan yang dibuatnya sendiri. “Saat ada kami kemarin mau mendaftar, malah di PLN belum siap, belum ada blanko pendaftaran,” tutur Setyawan.Permasalahan tersebuit ujar ketua Apkenas Jateng tersebut, sebenarnya telah dibicarakan dengan pihak PLN. Namun, jajaran PLN hanya memberi janji untuk beraudiensi tetapi tidak pernah terealisasiAkibatnya, banyak badan usaha yang tidak mendapatkan ijin operasional sehingga diramalkan akan mati dan menghadrikan permasalahan baru seperti pengangguran dan masalah sosial lain. Massa yang datang dengan tiga bus besar dan puluhan mobil serta sepeda motor tersebut menggeruduk PLN Distribusi Jateng-DIJ sekitar Pukul 11.00. Tak urung, aksi mereka sempat membuat lalu lintas jalan tersendat. (dib)
Diposting oleh iwa di 8:08 AM